Beberapa Kendala Beternak Sapi yang Harus Diketahui

Dalam menjalankan usaha peternakan sapi terkadang muncul berbagai kendala yang dapat menganggu kelangsungan usaha. Kendala bisa berasal dari internal maupun dari eksternal perusahaan. Agar bisa mengatasi masalah yang tersebut tentu kita harus tau apa saja kemungkinan yang bisa terjadi dan cara mengatasinya.

Pada kesempatan kali ini kita akan membahas beberapa kendala atau permasalahan yang sering muncul dalam menjalankan usaha peternakan sapi. Kendala tersebut meliputi kendala teknis pelaksanaan, kesehatan, hingga masalah lingkungan yang sering terjadi.

Berikut Beberapa Kendala Beternak Sapi yang Harus Diketahui sebelum memulai usaha.

Kendala Beternak Sapi

1. Lokasi Beternak
Salah satu sarat utama menjalankan usaha peternakan adalah lokasi. Lokasi beternak harus ada dan bisa digunakan untuk menjalankan aktifitas beternak. Untuk menentukan lokasi peternakan kita harus mengetahui kriteria-kriteria seperti apa saja yang bisa dijadikan. Berikut kriterianya :

1.1. Jauh dari pemukiman warga
Usaha peternakan sapi akan menimbulkan bau yang tidak nyaman karena berasal dari feses. Sehingga usaha ini tidak dapat dilakukan di daerah pemukiman masyarakat. Beternak sapi harus dilakukan di daerah desa/perkampungan. Sehingga tidak banyak orang yang terganggu karena bau ini.

Bila terpaksa menggunakan lokasi yang dekat dengan pemukiman, usahakan lokasi peternakan berjarak minimal 1 kilometer dari pemukiman penduduk. Dalam jarak 1 kilometer ini bau kotoran sapi tidak terlalu mengganggu masyarakat.

Tapi kalau lokasi kurang dari 1 kilometer dari pemukiman maka sebaiknya bangun pagar dinding yang mengelilingi lokasi peternakan. Lebih mirip seperti sebuah feedlot di daerah jawa.

1.2. Bisa diakses mobil truk
Truk akan menjadi sarana transportasi utama ternak sapi. Keunggulannya truk adalah mampu membawa lebih banyak sapi bila dibandingkan dengan mobil L-300. Oleh karena itu agar proses transportasi lancar maka harus disediakan jalan yang layak.

Jalan tidak perlu harus aspal seperti halnya jalan raya. Bisa dengan membuat jalan berbatu saja rasanya itu sudah cukup. Ini tentu bagi pengusaha baru yang memiliki modal terbatas, sedangkan untuk yang memiliki modal besar akan lebih baik lagi bila membuat akses jalan aspal.

1.3. Dekat dengan sumber pakan sapi
Ini sudah tidak bisa dinafikan lagi. Ketersediaan pakan adalah sarat utama sebuah peternakan, karena bila rumput yang menjadi pakan tidak tersedia maka sapi bisa mati kelaparan dan usaha akan terhenti.

Bagi yang beternak dengan sistem dikandangkan sebaiknya menanam rumput di sekitar lokasi kandang. Jumlah rumput harus mencukupi kebutuhan sapi (10% berat badan per hari).

Sedangkan bagi yang menggunakan sistem parture yang melepaskan sapi di padang rumput, sebaiknya membuat paddock khusus seperti halnya peternakan di Australia. Setiap paddock ini ditanami rumput pakan secara bergantian. Sehingga bila rumpu di paddock A telah habis maka sapi bisa dipindahkan ke paddock B dan begitu seterusnya.

1.4. Suhu lingkungan berkisar antara 17-27 Celsius
Suhu ini menjadi salah satu faktor yang menentukan kesuksesan usaha. Suhu idealnya adalah 17-27 Celsius. Bila suhu lokasi berada di luar kisaran tersebut maka pertumbuhan badan sapi akan terganggu.

Contoh bila suhu lingkungan terlalu panas maka sapi akan menggunakan energi untuk menormalkan suhu tubuh. Energi semestinya bisa digunakan untu metabolisme dan pertumbuhan bobot badan, kini dialihkan penggunaannya untuk menetralkan suhu tubuh.

Ini adalah persyaratan paling sederhana namun sudah cukup agar bisa memulai usaha peternakan sapi potong. Usahakan dalam menentukan lokasi usaha harus memenuhi persyaratan di atas.

Masalah Dalam Beternak Sapi

2. Hijauan Langka
Hari ini lahan-lahan pertanian produktif telah banyak dialihkan fungsinya untuk mendirikan gedung, pabrik dan sebagainya. Sehingga hijauan yang dapat dijadikan pakan sapi juga berkurang. Kelangkaan hijauan pakan akan menjadi salah satu kendala dalam beternak sapi.

Walaupun kita telah menanam rumput di sekitar kandang dan masih saja tidak cukup. Kita bisa memanfaatkan teknologi fermentasi pakan sapi. Baik itu hay, silase ataupun produk-produk lainnya. Biasanya pakan fermentasi ini dapat disimpan untuk jangka waktu yang cukup lama. Sehingga bisa dijadikan sebagai cadangan pakan.

Cara membuat fermentasi pakan jerami untuk pakan sapi bisa dibaca Membuat Hay Jerami Seperti Orang Australia.

Penyakit Cacingan Pada Sapi

3. Penyakit Cacingan
Dilihat sepintas saja penyakit cacingan ini tidak terlihat berbahaya bagi ternak. Penyakit ini tidak dapat membunuh sapi secara langsung seperti halnya bloat atau keracunan. Namun tanpa disadari cacing ini telah memotong pendapatan peternak sapi.

Mengapa demikian? karena sapi yang terkena penyakit cacingan akan tidak akan dapat memanfaatkan nutrisi untuk pertumbuhan badan. Cacing yang ada di dalam perut sapi ini akan memakan nutrisi dari pakan sapi yang seharusnya diserap oleh tubuh.

Dalam jangka panjang cacing ini akan berkembang biak dan nutrisi akan semakin kurang. Bahkan cacing ini akan menerap nutrisi dari tubuh ternak itu sendiri. Tidak hanya memakan nutrisi pakan tapi juga nutrisi tubuh.

Dalam beberapa bulan badan sapi akan berkurang dan terus berkurang setiap hari. Tanpa disadari ternyata badan sapi telah menurun dan menjadi kurus kering.

Agar tidak tertipu oleh penyakit cacing ini solusinya adalah dengan memberikan obat cacing secara berkala. Bisa setiap 4 bulan ataupun sekali 6 bulan. Adapun obat cacing yang bisa digunakan diantaranya yaitu wormzol (medion), Kalbazen-C (Kalbe Farma), Flukicide 12,5% (Sanbe).

Obat cacing tidak dapat digunakan untuk sapi yang sedang hamil. Bila tetap diberikan obat maka akan dapat menyebabkan kematian pada sapi tersebut. Selain itu sapi yang telah diberikan obat cacing ini baru bisa dipotong setelah 15 hari setelah pemberian obat cacing.


4. Pencurian Ternak
Ini sebenarnya hanyalah masalah teknis saja tapi justru menjadi kendala yang sering terjadi saat ini. Apalagi menjelang hari raya kurban akan sangat sering sekali terjadi pencurian sapi.

Untuk mengatasi kendala pencurian ternak ini kita bisa memperketat penjagaan lokasi peternakan oleh karyawan kandang. Dengan menerapkan piket siang dan malam dengan intensif. Ini sangat bermanfaat sekali.

Disamping itu kita juga perlu memasang kamera CCTV di area-area yang rawan (blindspot). Jangan lupa memasang rambu "Seluruh area peternakan di awas oleh kamera CCTV. Setelah mengetahui tanda ini biasanya akan menghilangkan minat pencuri untuk memasuki kawasan tersebut.

Tips lainnya dengan merubah pintu akses peternakn menjadi satu pintu saja. Seluruh orang yang keluar dan masuk lokasi peternakan hanya bisa dari satu pintu utama.

Demikianlah Beberapa Kendala Beternak Sapi yang Harus Diketahui bagi pengusaha yang akan merintis usaha peternakan sapi potong. Mungkin kamu juga memiliki kendala-kendala lain dan memiliki solusi yang bisa membantu, akan sangat berarti sekali bila mau berbagi disini.


Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Beberapa Kendala Beternak Sapi yang Harus Diketahui"

Post a Comment