Bingung Memahami Ilmu Pakan? - Baca Nih

Ilmu Pakan Ternak
Source : slideserve.com
Bila bicara mengenai pakan ternak pada dasarnya sebagian besar pembahasan adalah mengenai unsur-unsur kimiawi. Seperti komposisi karbohidrat, vitamin, mineral, protein dan materi lainnya. Sayangnya hal ini membuat sebagian orang tidak menyukai ilmu pakan karena rumit dan membingungkan.

Tidak hanya di kalangan umum saja namun juga di kalangan mahasiswa peternakan ada paradigma tersebut. Sehingga pembahasan pakan tidak menarik bagi mereka. Padahal dalam dunia peternakan ini adalah faktor kesuksesan suatu industri peternakan (tanpa mendiskriminasi bidang lain). 

Oleh karena itu kami berinisiatif untuk memberikan penjelasan ilmu pakan yang mudah dipahami. Sehingga siapa saja yang dulu "takut" dengan ilmu pakan akan enjoy memahaminya.

Oke mari kita mulai dari dasar dulu.

Seperti yang kita ketahui bahwa ternak (Sapi, Ayam, Kambing, Kerbau, Puyuh atau Unta sekalipun) membutuhkan makanan untuk kelangsungan hidupnya (Makanan binatang disebut pakan). Apabila ternak tidak dapat makanan maka ia akan mati. Untuk itu kita harus meberikan pakannya.

Pakan ternak bisa bermacam-macam seperti rumput, daun, daging, jagung, ikan, bahkan tulang. Bila dikelompokan pakan ternak terbagi menjadi dua kelompok.  

  1. Kelompok Pertama adalah pakan yang berasal dari tanaman
  2. Pokokya semua yang berasal dari tanaman. Seperti jagung, dedak, padi, jerami, daun pepaya dan sebagainya.
  3. Kelompok Kedua adalah pakan yang berasal dari hewan (selain dari jenis ternak itu sendiri).
  4. Seperti Tepung Ikan, bahan ini berasal dari ikan yang diolah menjadi tepung. Begitu juga tepung tulang, tepung udang, tepung jeroan, dan sebagainya.
Oke sekarang kita sudah paham satu klasifikasi pangan. Sekarang kita tidak perlu mempelajari sumber pakan lainnya dulu. Sekarang kita fokuskan tentang "Apa yang terkadung di dalam pakan tersebut?"

Anggap kita beternak ayam dan biasanya diberikan pakan berupa dedak padi. Maka pertanyaannya adalah "Apakah yang terkandung di dalam dedak padi tersebut?". Kandungan ini yang membuat ayam tetap hidup.

Untuk memahami ini kita pinjam ilmu seorang ahli yang bernama "Van Soest". Dia menjelaskan bahwa untuk meneliti suatu bahan (dalam kasus ini yaitu dedak padi) pertama kali dibagi menjadi dua bagian yaitu Bahan Kering dan Air.

Cara mengetahui kadar bahan kering dan air adalah dengan mengeringkan bahan dalam oven pada suhu 105 derajat celsius selama 3 jam. Ini adalah suhu titik didih air. Artinya air dalam bahan akan menguap dan keluar dari dedak padi pada saat tersebut.

Untuk menghitung nilai kadar airnya maka timbang berat awal dedak padi (contoh 1,0046 g). Setelah dioven timbang lagi berat kering bahan. Misalnya menjadi 0,9738 g. Bagi 0,9738 / 1,0046, setelah itu dikalikan 100%. Hasilnya 96,93%. Ini bukan kadar air tapi kadar bahan. Berarti kadar Air adalah 100-96,93 % = 3,07%.

Oke sekarang kita sudah tau bahwa dedak yang kita berikan untuk ayam tadi, mengadung 3,07 air. Lalu apakah hanya air saja yang mencukupi kebutuhan pakan ayam? tidak. Ada bahan Bahan Kering.

Apakah kamu sudah mulai pusing? kalau iya sebaiknya istirahat dulu sambil meminum secangkir kopi hangat dan goreng pisang. Karena kami tidak mau anda sampai pingsan. hehe.

Okeee, Sudah selesai istirahatnya? Mari kita lanjutkan.

Setelah bahan terbagi menjadi Air dan Bahan Kering dan juga telah selesai menganlisa kadar air. Sekarang kita lanjutkan untuk Bahan Kering.

Bahan Kering dibagi menjadi dua bagian yaitu Bahan Anorganik dan Bahan Organik. Bahan Anorganik ini seperti Abu. Sedangkan Bahan Organik ini seperti lemak, protein, karbohidrat dan sebagainya.

Setalah itu Bahan Organik dibagi lagi menjadi dua, yaitu menjadi Protein Kasar dan Bahan Organik Tanpa Nitrogen (BOTN). Kalau dalam kehidupan sehari-hari protein biasanya kita jumpai dalam bentuk seperti daging. Sedangkan BOTN disini artinya tanpa nitrogen (daging), atau bisa dianggap Bahan Organik yang telah dikeluarkan Nitrogennya.

Selanjutnya BOTN dibagi menjadi dua bagian yaitu Lemak dan Karbohidrat. Kalau kamu membayangkan lemak ini seperti lemak pada daging tidak apa-apa. Itu memang benar, yang membedakan hanyalah volume lemak dalam baha dedak padi tidaklah sebanyak pada daging. Begitu juga dengan kabrohidrat bila anda membayangkan jagung atau nasi.

Terakhir adalah Karbohidrat yang dibagi menjadi dua yaitu Serat Kasar dan Bahan Ekstrak Tanpa Nitrogen (BETN). Setelah membaca ini pasti kamu baru tau ternyata kabrohidrat itu juga memiliki serat kasar.

Demikianlah klasifikasi Bahan Pakan. Mungkin penjelasan di atas ada yang membingungkan kamu, boleh tanyakan langsung melalui kolom komentar ataupun email.
Terima Kasih

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Bingung Memahami Ilmu Pakan? - Baca Nih"

Post a Comment