Peternak sapi di australia memberikan hay untuk pakan ternak sapinya. Bentuknya seperti gulungan-gulungan karpet besar dan ada juga yang berbentuk persegi. Makanya produksi sapi potong Australia sangat banyak hingga diekspor ke negara-negara lain. Ternyata di Indonesia kita juga bisa lho membuat hay. Bagaimana sih caranya? Oke ini diaaa...
Siapkan dulu peralatan dan bahan di bawah ini :
Step 1 -Timbang berat jerami yang akan kita gunakan.
Dengan menimbang berat jerami kita akan mengetahui jumlah penggunaan urea. Anggap kita menggunakan 1 Ton jerami, maka urea yang digunakan sebanyak 3% dari 1 ton, yaitu 3 Kg urea.
Step 2 - Masukan jerami padi ke dalam Plastik/Terpal pembungkus. Masukan secara berlapis, denga ketebalan tiap-tiap lapisan 40 cm.
Step 3 - Taburkan urea ke seluruh bagian lapisan pertama. Urea 30 Kg tadi digunakan untuk 1 ton jerami padi, kamu gunakan feeling saja jumlah urea yang akan diberikan untuk setiap lapisan. Dengan sarat seluruh bagian ditabur urea.
Step 4 - Lanjutkan memasukan jerami padi yang baru (ini menjadi lapisan jerami yang kedua). Taburkan urea ke seluruh bagian dengan rata. Lenjutkan perlakuan ini sampai seluruh jerami tersebut habis.
Step 5 - Bungkus seluruh jerami yang telah dimasukan ke dalam plastik/terpal tadi. Pastikan tidak ada udara yang masuk ke dalam bungkusan terpal (anaerob). Letakan pemberat di atas plastik agar tidak terbuka. Karena nanti selama proses fermentasi plastik akan mengembang.
Step 6 - Tunggu hingga lebih kurang 22 hari fermentasi berlangsung. Setelah itu pakan diangin-anginkan dulu 1 hari untuk menghilangkan bau fermentasi dan hay jerami padi dapat diberikan ke sapi.
Tambahan untuk kamu yang baru pertama kali membuatnya, adapun ciri-ciri hay jerami yang berhasil dibuat adalah tekstur jerami lembut, kering dan warnanya agak sedikit kecoklatan.
Demikianlah artikel kali ini, Semoga bermanfaat. Kalau ada pertanyaan silahkan kirim melalui kolom komentar atau melalui email contact.
- Jerami padi yang telah dipanen
- Plastik/Terpal pembungkus jerami.
- Urea
Step 1 -Timbang berat jerami yang akan kita gunakan.
Dengan menimbang berat jerami kita akan mengetahui jumlah penggunaan urea. Anggap kita menggunakan 1 Ton jerami, maka urea yang digunakan sebanyak 3% dari 1 ton, yaitu 3 Kg urea.
Step 2 - Masukan jerami padi ke dalam Plastik/Terpal pembungkus. Masukan secara berlapis, denga ketebalan tiap-tiap lapisan 40 cm.
Step 3 - Taburkan urea ke seluruh bagian lapisan pertama. Urea 30 Kg tadi digunakan untuk 1 ton jerami padi, kamu gunakan feeling saja jumlah urea yang akan diberikan untuk setiap lapisan. Dengan sarat seluruh bagian ditabur urea.
Step 4 - Lanjutkan memasukan jerami padi yang baru (ini menjadi lapisan jerami yang kedua). Taburkan urea ke seluruh bagian dengan rata. Lenjutkan perlakuan ini sampai seluruh jerami tersebut habis.
Step 5 - Bungkus seluruh jerami yang telah dimasukan ke dalam plastik/terpal tadi. Pastikan tidak ada udara yang masuk ke dalam bungkusan terpal (anaerob). Letakan pemberat di atas plastik agar tidak terbuka. Karena nanti selama proses fermentasi plastik akan mengembang.
Step 6 - Tunggu hingga lebih kurang 22 hari fermentasi berlangsung. Setelah itu pakan diangin-anginkan dulu 1 hari untuk menghilangkan bau fermentasi dan hay jerami padi dapat diberikan ke sapi.
Tambahan untuk kamu yang baru pertama kali membuatnya, adapun ciri-ciri hay jerami yang berhasil dibuat adalah tekstur jerami lembut, kering dan warnanya agak sedikit kecoklatan.
Demikianlah artikel kali ini, Semoga bermanfaat. Kalau ada pertanyaan silahkan kirim melalui kolom komentar atau melalui email contact.
itu mah bukan jerami hay x, tapi jerami amonisasi. kalau yang saya tahu jeramy hay itu tidak ada campuran bahan lain. ya jeramy saja yg dikeringkan..titik
ReplyDeletejerami yg dibuat kadar airnya brp persen?
ReplyDelete